Sistem asuransi kesehatan di Jerman adalah salah satu yang tertua dan paling berkembang di dunia. Ini dibagi menjadi dua sektor utama: Gesetzliche Krankenversicherung (GKV), atau asuransi kesehatan hukum, dan Krankenversigerung swasta (PKV), atau asuransi kesehatan swasta. Sementara kedua jenis asuransi kesehatan ditujukan untuk memberikan pertanggungan perawatan kesehatan yang komprehensif, ada beberapa perbedaan utama di antara mereka. Dalam artikel ini, kami akan membongkar perbedaan -perbedaan ini, serta kelebihan dan kekurangan masing -masing.
PKV vs GKV: Perbedaannya
Salah satu perbedaan utama antara PKV dan GKV terletak pada kriteria kelayakannya. GKV, sebagai asuransi kesehatan hukum, wajib untuk semua penduduk di Jerman yang berpenghasilan kurang dari € 64.350 per tahun (pada 2021). Ini termasuk karyawan, siswa, pensiunan, dan orang yang menganggur. Di sisi lain, PKV adalah pilihan bagi freelancer, wiraswasta, pegawai negeri, dan karyawan yang berpenghasilan lebih dari ambang batas tersebut.
Perbedaan signifikan lainnya adalah perhitungan premi. Premi GKV tergantung pada pendapatan, yang berarti semakin banyak yang Anda hasilkan, semakin banyak Anda membayar. Sebaliknya, premi PKV tergantung pada risiko. Mereka dihitung berdasarkan usia yang diasuransikan, jenis kelamin, dan status kesehatan pada saat masuk ke asuransi. Ini berarti bahwa individu yang lebih muda dan lebih sehat sering membayar premi yang lebih rendah di PKV dibandingkan dengan GKV.
Lingkup layanan yang disediakan juga berbeda antara PKV dan GKV. Sementara kedua jenis asuransi menutupi perawatan medis penting, PKV biasanya menawarkan pertanggungan yang lebih komprehensif, termasuk untuk perawatan gigi, terapi alternatif, dan kamar rumah sakit swasta. Selain itu, kebijakan PKV dapat disesuaikan agar sesuai dengan kebutuhan individu, sedangkan GKV menawarkan paket manfaat standar.
PKV vs GKV: Keuntungannya
Keuntungan utama GKV adalah inklusivitasnya. Sebagai asuransi kesehatan hukum, ini menjamin pertanggungan untuk semua orang, terlepas dari pendapatan atau status kesehatan mereka. Ini juga mencakup semua anggota keluarga tanpa biaya tambahan. Selain itu, karena premi GKV bergantung pada pendapatan, seringkali lebih terjangkau untuk penghasilan rendah.
PKV, sementara itu, menawarkan beberapa manfaat yang sangat menarik bagi para penerima berpenghasilan tinggi dan mereka yang sehat. Premi yang bergantung pada risiko dapat menghasilkan biaya yang lebih rendah, terutama untuk orang muda dan sehat. PKV juga memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar, karena pemegang polis dapat menyesuaikan pertanggungan mereka sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka. Selain itu, pemegang polis PKV sering menikmati waktu tunggu yang lebih singkat dan memiliki lebih banyak pilihan dalam hal penyedia medis.
PKV vs GKV: Kerugiannya
Terlepas dari sifat inklusifnya, GKV memiliki beberapa kelemahan. Premi yang bergantung pada pendapatan bisa memberatkan bagi para pendapatan tinggi. Juga, GKV tidak menawarkan cakupan komprehensif sebagai PKV, yang berpotensi mengarah ke biaya out-of-pocket untuk perawatan medis tertentu.
Di sisi lain, premi yang bergantung pada risiko PKV bisa menjadi pedang bermata dua. Sementara orang muda dan sehat dapat mengambil manfaat dari premi yang lebih rendah, mereka yang memiliki kesehatan yang lebih buruk atau usia yang lebih tua mungkin menghadapi biaya yang jauh lebih tinggi. Selain itu, begitu Anda bergabung dengan PKV, bisa menjadi sulit untuk beralih kembali ke GKV, terutama saat Anda bertambah tua atau kesehatan Anda memburuk.
Sebagai kesimpulan, baik PKV dan GKV memiliki keuntungan dan kerugian unik mereka sendiri. Saat memutuskan antara keduanya, penting untuk mempertimbangkan keadaan Anda sendiri, termasuk pendapatan, status kesehatan, dan kebutuhan perawatan kesehatan tertentu. Seringkali disarankan untuk berkonsultasi dengan penasihat asuransi untuk memastikan Anda membuat keputusan yang paling sesuai dengan situasi Anda.