Memilih antara asuransi kesehatan swasta (PKV) dan asuransi kesehatan hukum (GKV) di Jerman dapat menjadi tugas yang menantang, terutama bagi para ekspatriat yang tidak terbiasa dengan sistem perawatan kesehatan Jerman. Kedua opsi asuransi memiliki kelebihan dan kekurangannya, membuatnya penting bagi individu untuk membuat keputusan berdasarkan informasi berdasarkan kebutuhan unik, situasi keuangan, dan gaya hidup mereka. Dalam artikel ini, kami akan mengeksplorasi secara mendalam perbedaan antara PKV dan GKV, membantu Anda membuat perbandingan yang komprehensif sebelum membuat pilihan.
1. Kelayakan:
Pertama dan terutama, kelayakan untuk PKV dan GKV berbeda. Untuk GKV, semua orang memenuhi syarat, dan pada kenyataannya, sebagian besar populasi Jerman (sekitar 90%) diasuransikan dengan asuransi kesehatan hukum.
Sebaliknya, PKV hanya tersedia untuk kelompok tertentu. Freelancer, wiraswasta, dan karyawan dengan pendapatan di atas batas asuransi wajib (saat ini € 64.350 per tahun) dapat memilih untuk mengasuransikan dengan perusahaan asuransi kesehatan swasta.
2. Cakupan:
GKV menawarkan cakupan komprehensif yang mencakup perawatan medis umum, masa tinggal di rumah sakit, obat -obatan, rehabilitasi, persalinan, dan banyak lagi. Manfaatnya ditentukan oleh hukum dan sama untuk semua orang yang diasuransikan, terlepas dari premi yang mereka bayar.
Sebaliknya, PKV menawarkan cakupan yang lebih fleksibel. Lingkup layanan tergantung pada tarif yang dipilih dan dapat diadaptasi secara individual. Ini berarti bahwa orang yang diasuransikan dapat memilih apakah mereka ingin mencakup layanan tambahan seperti kamar tunggal di rumah sakit, metode penyembuhan alternatif, atau prostesis gigi.
3. Kontribusi:
Tingkat kontribusi untuk GKV ditetapkan pada 14,6% dari pendapatan kotor ditambah kontribusi tambahan rata -rata 1,3%, dibagikan secara setara oleh karyawan dan pemberi kerja. Kontribusi maksimum dibatasi, sehingga penerima tinggi tidak akan membayar lebih di luar tingkat pendapatan tertentu.
Untuk PKV, kontribusinya tidak didasarkan pada pendapatan tetapi pada usia individu, jenis kelamin, risiko kerja, dan status kesehatan pada saat masuk, serta tarif yang dipilih. Ini berarti premi bisa rendah untuk orang muda yang sehat tetapi dapat meningkat secara signifikan seiring bertambahnya usia.
4. Waktu tunggu:
Dengan GKV, waktu tunggu untuk janji temu bisa lebih lama, terutama untuk spesialis, karena tingginya jumlah orang yang diasuransikan. Namun, semua pemegang polis berhak atas perawatan.
Pasien pribadi (PKV) sering menikmati janji yang lebih cepat karena status pembayaran yang lebih tinggi. Beberapa dokter bahkan memesan slot janji temu khusus untuk pasien pribadi.
5. Cakupan Keluarga:
Salah satu manfaat utama GKV adalah memberikan perlindungan keluarga tanpa biaya tambahan. Ini berarti bahwa pasangan dan anak-anak yang tidak bekerja dapat diasuransikan berdasarkan kebijakan tanpa biaya tambahan.
PKV tidak menawarkan manfaat ini. Setiap anggota keluarga harus diasuransikan secara terpisah, yang secara signifikan dapat meningkatkan biaya asuransi kesehatan keluarga secara keseluruhan.
6. Perspektif Jangka Panjang:
Dalam jangka panjang, GKV dapat menjadi pilihan yang lebih mudah diprediksi karena kontribusinya didasarkan pada pendapatan dan manfaatnya ditentukan oleh hukum. Namun, cakupannya mungkin tidak seluas dengan PKV.
PKV mungkin tampak menarik dalam jangka pendek karena potensinya untuk premi yang lebih rendah dan cakupan yang lebih komprehensif. Namun, penting untuk mempertimbangkan bahwa premi dapat meningkat secara signifikan dengan usia atau perubahan dalam status kesehatan.
Sebagai kesimpulan, memilih antara PKV dan GKV adalah keputusan signifikan yang membutuhkan pertimbangan yang cermat. Kedua opsi memiliki kekuatan dan kelemahan mereka, dan pilihan terbaik akan tergantung pada keadaan spesifik individu. Selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan penasihat asuransi profesional untuk memahami semua implikasi sebelum membuat keputusan penting ini.