Sejarah domino sama menariknya dengan permainan itu sendiri, dengan asal-usulnya berabad-abad yang lalu. Perjalanan domino, dari awal mulanya hingga popularitasnya di seluruh dunia saat ini, adalah kisah menarik tentang pertukaran budaya, inovasi, dan daya tarik abadi dari permainan sederhana namun menawan.
Set domino paling awal yang diketahui berasal dari Dinasti Song di Tiongkok abad ke-12. Rangkaian awal ini memiliki kemiripan yang mencolok dengan domino masa kini, dengan ciri khas rangkaian titik, atau ‘pips’, dan kemungkinan besar digunakan dengan cara serupa. Menariknya, domino Tiongkok ini sering kali dibuat dari bahan seperti tulang atau gading, sehingga memberikan tampilan yang khas dan elegan.
Namun nama ‘domino’ sendiri diyakini berasal dari Eropa, khususnya Perancis, pada abad ke-18. Istilah ini diperkirakan berasal dari kata Latin ‘dominus’, yang berarti ‘tuan’ atau ‘tuan’, mungkin mencerminkan sifat kompetitif permainan ini. Teori lain menyebutkan bahwa nama tersebut terinspirasi dari tudung hitam putih yang dikenakan para pendeta Kristen, yang menyerupai desain ubin domino dua warna.
Domino tiba di Eropa sekitar abad ke-18, dengan referensi Eropa paling awal tentang permainan ini muncul di Italia. Permainan ini dengan cepat menyebar ke seluruh Eropa, dengan berbagai negara menyesuaikan permainan tersebut dengan preferensi mereka sendiri. Misalnya, di beberapa wilayah Eropa, domino secara tradisional terbuat dari kayu, sementara di wilayah lain, terbuat dari batu atau logam.
Permainan domino mencapai Amerika pada awal abad ke-19, dibawa oleh tawanan perang Perancis. Permainan ini menjadi sangat populer di Amerika Selatan, di mana ia berkembang menjadi bentuk berbeda yang dikenal sebagai ‘Texas 42’, yang menggabungkan unsur-unsur permainan kartu tipuan.
Pada abad ke-20, domino mulai diproduksi secara massal, sehingga mengarah pada standarisasi ukuran dan desain ubin. Permainan ini juga memperoleh keunggulan kompetitif selama periode ini, dengan berdirinya organisasi seperti ‘Asosiasi Pemain Domino’ Inggris dan ‘Federasi Domino Dunia’. Badan-badan ini tidak hanya membantu mengatur permainan dan menetapkan aturan standar, tetapi juga menjadi tuan rumah turnamen di mana para pemain dapat bersaing di tingkat internasional.
Dalam beberapa tahun terakhir, domino telah menemukan kehidupan baru di ranah digital. Banyak platform dan aplikasi online kini menawarkan permainan ini, memungkinkan pemain dari seluruh dunia untuk bersaing satu sama lain. Versi digital ini sering kali menyertakan variasi permainan yang sulit dimainkan dengan ubin fisik, sehingga semakin memperluas kemungkinan permainan.
Selain itu, domino juga telah digunakan dalam pameran ‘penggulingan domino’, di mana ribuan, seringkali jutaan, domino disusun dalam pola yang rumit dan kemudian dijatuhkan dalam reaksi berantai. Pameran-pameran ini merupakan bukti daya tarik abadi dan keserbagunaan kartu domino, yang menunjukkan bahwa kartu domino bukan sekadar permainan, namun juga sebuah bentuk seni dan hiburan.
Dari Tiongkok kuno hingga platform digital modern, sejarah dan evolusi domino mencerminkan daya tarik universal dan kemampuan beradaptasi permainan ini. Baik itu permainan santai antar teman atau turnamen berisiko tinggi, deretan ubin yang jatuh, atau pameran yang rumit, domino terus memikat dan menantang orang-orang di seluruh dunia. Ini merupakan bukti kecerdikan manusia, menunjukkan bagaimana permainan sederhana dapat melampaui batas-batas budaya dan berkembang seiring waktu.